loading...
RINGKASAN MATERI PERSIAPAN PENILAIAN AKHIR SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 2018/2019 BAHASA INDONESIA KELAS XI SMA/MA
SOAL PERSIAPAN PENILAIAN AKHIR SEMESTER 1 BAHASA INDONESIA KELAS XI SMA/MA TAHUN PELAJARAN 2018/2019 KLIK anakdidikcerdassekali.blogspot.com/search?q=soal-soal-persiapan-penilaian-akhir
Ringkasan materi untuk persiapan Penilaian Akhir Semester 1 ini terdiri atas empat teks, yaitu teks prosedur, eksplanasi, ceramah, dan cerpen.
Penjelasn masing-masing teks meliputi hal-hal sebagai diberikut.
A. Teks Prosedur
1. Mengorganisasikan Informasi dalam Teks Prosedur
Mengorganisasikan informasi dalam teks mekanisme ialah acara menelaah teks mekanisme untuk menemukan bagian-bagian yang termasuk ke dalam pernyataan umum dan tahapan-tahapan melaksanakan suatu acara atau suatu pekerjaan.
Pernyataan umum atau klarifikasi umum atau sanggup disebut sebagai pembuka dalam teks mekanisme ialah goresan pena yang meliputi tujuan atau hasil final yang akan dicapai kalau seseorang mengikuti langkah-langkah yang ada pada teks tersebut. Sementara itu, tahapan-tahapan ialah mekanisme yang harus/wajib diikuti biar mencapai tujuan yang diinginkan dengan tepat.
2. Menganalisis Struktur dan Kebahasaan Teks Prosedur
Teks mekanisme dibuat oleh ungkapan wacana tujuan, langkah-langkah, dan penegasan ulang.
Unsur kebahasaan teks mekanisme di antaranya Banyak memakai kata-kata kerja perintah (imperatif), banyak memakai kata-kata teknis yang berkaitan dengan topik yang dibahasnya, Banyak memakai konjungsi dan partikel yang bermakna penambahan, banyak memakai pernyataan persuasif, apabila mekanisme itu berupa resep dan petunjuk penerapan alat, akan digunakan citra terperinci wacana benda dan alat yang dipakai, termasuk ukuran, jumlah, dan warna.
3. Merancang Pernyataan Umum dan Tahapan-Tahapan dalam Teks Prosedur
Teks mekanisme mempunyai dua pecahan utama berupa pernyataan umum dan tahapan-tahapan.
Langkah-langkah merancang pernyataan umum dan tahapan-tahapan dalam teks mekanisme di antaranya sebagai Berikut.
a. Menentukan macam atau jenis teks mekanisme yang akan dirancang
b. Menentukan topik teks prosedur
c. Menyusun rancangan pernyataan umum dan langkah-langkah atau tahapan-tahapan.
4. Membandingkan Dua Teks Prosedur
Membandingkan dua teks ialah membandingkan satu teks dengan teks lainnya, apakah terdapat perbedaan atau persamaan baik dari struktur maupun kaidah kebahasaannya.
5. Menyusun Teks Prosedur dengan memperhatikan isi, struktur, dan kaidah kebahasaan
Langkah-langkah penyusunan teks mekanisme ialah sebagai diberikut.
a. Menginventarisasi macam-macam acara yang pernah atau sanggup dilakukan.
b. Menentukan tema kegiatan.
c. Membuat kerangka dalam bentuk topik-topik acara secara garis besar.
d. Mensistematisasikan kerangka dengan benar dan simpel dipahami pembaca.
e. Mengumpulkan bahan-bahan.
f. Mengembangkan kerangka menjadi sebuah petunjuk yang terang dan lengkap.
6. Menyunting Teks Prosedur
Dalam menyunting sebuah teks prosedur, ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu, kebenaran isi, strukturnya, kaidah kalimat, ataupun penerapan ejaan/tanda bacanya.
BACA PEMBAHASAN LEBIH LENGKAP MATERI PEMBELAJARAN TEKS PROSEDUR KLIK anakdidikcerdassekali.blogspot.com/search?q=soal-soal-persiapan-penilaian-akhir
B. Teks Eksplanasi
1. Mengidentifikasi Informasi dalam Teks eksplanasi
Teks eksplanasi sanggup disamakan dengan teks yang menceritakan mekanisme atau proses terjadinya sesuatu. melaluiataubersamaini teks tersebut, pembaca sanggup memperoleh pemahaman terkena latar belakang terjadi sesuatu secara terang dan logis. Teks eksplanasi memakai banyak fakta dan pernyataan-pernyataan yang mempunyai relasi lantaran jawaban (kausalitas). Namun, sebab-sebab ataupun akibat-akibat itu berupa sekumpulan fakta berdasarkan penulisnya.
2. Struktur Teks Ekplanasi
Teks eksplanasi mempunyai struktur baku sebagaimana halnya jenis teks lainnya. Sesuai dengan karakteristik umum dari isinya, teks eksplanasi dibuat oleh bagian-bagian diberikut.
a. Identifkasi fenomena (phenomenon identifcation), mengidentifkasi sesuatu yang akan diterangkan.
b. Penggambaran rangkaian kejadian (explanation sequence), memerinci proses kejadian yang relevan dengan fenomena yang diterangkan sebagai pertanyaan atas bagaimana atau mengapa.
a. Identifkasi fenomena (phenomenon identifcation), mengidentifkasi sesuatu yang akan diterangkan.
b. Penggambaran rangkaian kejadian (explanation sequence), memerinci proses kejadian yang relevan dengan fenomena yang diterangkan sebagai pertanyaan atas bagaimana atau mengapa.
3) Ulasan (review), berupa komentar atau penilaian wacana konsekuensi atas kejadian yang dipaparkan sebelumnya.
3. Menelaah Ciri Kebahasaan Teks Eksplanasi
Kaidah kebahasaan teks eksplanasi antara lain sebagai diberikut.
Kaidah kebahasaan teks eksplanasi antara lain sebagai diberikut.
a. Banyak memakai kata yang bermakna denotatif.
b.. Banyak memakai konjungsi kausalitas ataupun kronologis.
b.. Banyak memakai konjungsi kausalitas ataupun kronologis.
c. Banyak memakai keterangan waktu pada kalimat-kalimatnya.
d. Banyak memakai kata ganti benda, baik nyata ataupun abstrak, ibarat demonstrasi, banjir, gerhana, embrio, kesenian daerah; dan bukan kata ganti orang, ibarat ia, dia, mereka. Oleh lantaran objek yang dijelaskannya itu berupa fenomena, tidak berbentuk personal (nonhuman participation),
e. Banyak memakai kata kerja pasif. Seperti kata terlihat, terbagi, terwujud, terakhir, dimulai, ditimbun, dan dilahirkan.
f. Banyak memakai kata teknis atau peristilahan, sesuai dengan topik yang dibahasnya.
4. Menulis Teks Eksplanasi Berdasarkan Struktur dan Kebahasaan
Adapun langkah-langkah penyususannya ialah sebagai diberikut.
Adapun langkah-langkah penyususannya ialah sebagai diberikut.
a. Menentukan satu fenomena kejadian alam atau sosial budaya
Misalnya, kejadian alam gempa bumi
b. Mendafar topik- topik yang sanggup dikembangkan menjadi teks eksplanasi
c. Menyusun kerangka teks, yakni dengan menomori topik-topik itu sesuai dengan struktur baku dari teks ekspalanasi, yang paragraf-paragrafnya sanggup disusun secara kausalitas atau kronologis.
c. Menyusun kerangka teks, yakni dengan menomori topik-topik itu sesuai dengan struktur baku dari teks ekspalanasi, yang paragraf-paragrafnya sanggup disusun secara kausalitas atau kronologis.
d. Pengumpulan data
e. Mengembangkan kerangka yang sudah disusun menjadi teks eksplanasi yang lengkap dan utuh, dengan memperhatikan struktur bakunya: identifkasi fenomena, proses kejadian, dan ulasan.
BACA PENJELASAN LENGKAP MATERI PEMBELAJARAN TEKS EKSPLANASI KLIK anakdidikcerdassekali.blogspot.com/search?q=soal-soal-persiapan-penilaian-akhir
C. Teks Ceramah
1. Struktur Teks Ceramah
Ceramah adalah pembicaraan di depan umum yang meliputi penyampaian suatu informasi, pengetahuan, dan sebagainya. Yang memberikan ialah orang-orang yang menguasai di bidangnya dan yang mendengarkan biasanya melibatkan banyak orang. Medianya sanggup pribadi ataupun melalui masukana komunikasi, ibarat televisi, radio, dan media lainnya.
Selain itu, ada pula yang disebut dengan pidato dan khotbah.
1. Pidato ialah pembicaraan di depan umum yang cenderung bersifat persuasif, yakni meliputi usul ataupun dorongan pada khalayak untuk berbuat sesuatu.
2. Khotbah ialah pembicaaraan di depan umum yang meliputi penyampaian pengetahuan keagamaan atau praktik diberibadah dan ajakan-ajakan untuk memperkuat keimanan.
1. Pidato ialah pembicaraan di depan umum yang cenderung bersifat persuasif, yakni meliputi usul ataupun dorongan pada khalayak untuk berbuat sesuatu.
2. Khotbah ialah pembicaaraan di depan umum yang meliputi penyampaian pengetahuan keagamaan atau praktik diberibadah dan ajakan-ajakan untuk memperkuat keimanan.
Fungsi Teks Ceramah
Ceramah ialah teks yang berfungsi untuk memberikan informasi (edukatif) yang berupa pengetahuan kepada khalayak juga untuk mengajak atau meyakinkan.
Menentukan isi dan Struktur dalam Teks ceramah Teks ceramah mempunyai bagian-bagian tertentu, yang meliputi pecahan pembuka, isi, dan penutup.
a. Pembuka
Berupa pengenalan isu, masalah, ataupun pandangan pembicara wacana topik yang akan dibahasnya. Bagian ini sama dengan isi dalam teks eksposisi, yang disebut dengan isu.
b. Isi yang berupa rangkaian argumen pembcara berkaitan dengan penlampauan atau tesis.
a. Pembuka
Berupa pengenalan isu, masalah, ataupun pandangan pembicara wacana topik yang akan dibahasnya. Bagian ini sama dengan isi dalam teks eksposisi, yang disebut dengan isu.
b. Isi yang berupa rangkaian argumen pembcara berkaitan dengan penlampauan atau tesis.
Pada pecahan ini dikemukakan pula sejumlah fakta yang memperkuat argumen-argumen pembicara
c. Penutup berupa penegasan kembali atas pernyataan-pernyataan sebelumnya
CONTOH ANALISIS STRUKTUR TEKS CERAMAH KLIK anakdidikcerdassekali.blogspot.com/search?q=soal-soal-persiapan-penilaian-akhir
c. Penutup berupa penegasan kembali atas pernyataan-pernyataan sebelumnya
CONTOH ANALISIS STRUKTUR TEKS CERAMAH KLIK anakdidikcerdassekali.blogspot.com/search?q=soal-soal-persiapan-penilaian-akhir
2. Ciri Kebahasaan Teks ceramah
sepertiyang jenis teks lainnya, ceramah pun mempunyai karakteristik tersendiri yang cenderung tidak sama dengan teks-teks lainnya. Teks ceramah mempunyai kaidah kebahasaan sebagai diberikut.
1. Menggunakan kata ganti orang pertama (tugggal) dan kata ganti orang kedua jamak, sebagai sapaan. Kata ganti orang pertama, yakni aku, aku. Mungkin juga kata kami apabila penceramahnya mengatasnamakan kelompok. Teks ceramah sering kali memakai kata sapaan yang ditujukan pada orang banyak, ibarat hadirin, kalian, bapak-bapak, ibuibu, saudara-saudara
2. Menggunakan kata-kata teknis atau peristilahan yang berkenaan dengan topik yang dibahas. melaluiataubersamaini topik wacana duduk kasus kebahasaan yang menjadi serius pembahasanya, istilah-istilah yang muncul dalam teks tersebut ialah sarkastis, epimistis, tata krama, kesantunan berbahasa,
etika berbahasa.
3. Menggunakan kata-kata yang memberikan relasi argumentasi (sebab akibat). Misalnya, jika... maka, sebab, karena, dengan demikian, akibatnya, oleh lantaran itu. Selain itu, sanggup pula digunakan kata-kata yang yang menyatakan relasi temporal ataupun perbandingan/
perperihalan, ibarat sebelum itu, kemudian, pada akhirnya, sebaliknya, tidak sama halnya, namun.
4. Menggunakan kata-kata kerja mental, ibarat diharapkan, memprihatinkan, memperkirakan, mengagumkan, menduga, berpendapat, berasumsi, menyimpulkan.
5. Menggunakan kata-kata persuasif, ibarat hendaklah, sebaiknya, diharapkan, perlu, harus.
1. Menggunakan kata ganti orang pertama (tugggal) dan kata ganti orang kedua jamak, sebagai sapaan. Kata ganti orang pertama, yakni aku, aku. Mungkin juga kata kami apabila penceramahnya mengatasnamakan kelompok. Teks ceramah sering kali memakai kata sapaan yang ditujukan pada orang banyak, ibarat hadirin, kalian, bapak-bapak, ibuibu, saudara-saudara
2. Menggunakan kata-kata teknis atau peristilahan yang berkenaan dengan topik yang dibahas. melaluiataubersamaini topik wacana duduk kasus kebahasaan yang menjadi serius pembahasanya, istilah-istilah yang muncul dalam teks tersebut ialah sarkastis, epimistis, tata krama, kesantunan berbahasa,
etika berbahasa.
3. Menggunakan kata-kata yang memberikan relasi argumentasi (sebab akibat). Misalnya, jika... maka, sebab, karena, dengan demikian, akibatnya, oleh lantaran itu. Selain itu, sanggup pula digunakan kata-kata yang yang menyatakan relasi temporal ataupun perbandingan/
perperihalan, ibarat sebelum itu, kemudian, pada akhirnya, sebaliknya, tidak sama halnya, namun.
4. Menggunakan kata-kata kerja mental, ibarat diharapkan, memprihatinkan, memperkirakan, mengagumkan, menduga, berpendapat, berasumsi, menyimpulkan.
5. Menggunakan kata-kata persuasif, ibarat hendaklah, sebaiknya, diharapkan, perlu, harus.
D. Teks Cerpen
1. Struktur Cerpen
Struktur kisah pendek secara umum dibuat oleh (1) pecahan pengenalan cerita, (2) penanjakan menuju konflik, (3) puncak konflik, (4) penurunan, dan (5) penyelesaian. Bagianbagian itu ada yang menyebutnya dengan istilah abstrak, orientasi, komplikasi, evaluasi, resolusi, dan koda.
a. Abstrak (sinopsis) ialah pecahan kisah yang menggambarkan keseluruhan isi cerita.
b. Orientasi atau pengenalan cerita, baik itu berkenaan dengan penokohan ataupun bibit-bibit duduk kasus yang dialaminya.
c. Komplikasi atau puncak konflik, yakni pecahan cerpen yang menceritakan puncak masalah
yang dialami tokoh utama. Masalah itu tentu saja tidak dikehendaki oleh sang tokoh. Bagian ini pula yang paling menegangkan dan rasa penamasukan pembaca wacana cara sang tokoh di dalam menuntaskan masalahnya sanggup terjawaban. Dalam pecahan ini, sang tokoh menghadapi dan menuntaskan duduk kasus itu yang kemudian timbul konsekuensi atau akibat-akibat tertentu yang meredakan duduk kasus sebelumnya.
d. Evaluasi, yakni pecahan yang menyatakan komentar pengarang atas kejadian puncak yang sudah diceritakannya. Komentar yang dimaksud sanggup ditetapkan pribadi oleh pengarang atau diwakili oleh tokoh tertentu. Pada pecahan ini alur ataupun konflik kisah agak mengendur, tetapi pembaca tetap menunggu implikasi ataupun konflik selanjutnya, sebagai final dari ceritanya.
e. Resolusi ialah tahap penyelesaian final dari seluruh rangkaian cerita. Bedanya,
dengan komplikasi, pada pecahan ini ketegangan sudah lebih mereda. Dapat dikatakan pada pecahan ini spesialuntuk terdapat masalah-masalah kecil yang tersisa yang perlu menerima penyelesaian, sebagai langkah “beres-beres”.
f. Koda ialah komentar final terhadap keseluruhan isi cerita, mungkin juga diisi dengan kesimpulan wacana hal-hal yang dialami tokoh utama kemudian.
CONTOH ANALISIS STRUKTUR TEKS CERPEN KLIK anakdidikcerdassekali.blogspot.com/search?q=soal-soal-persiapan-penilaian-akhir
CONTOH ANALISIS STRUKTUR TEKS CERPEN KLIK anakdidikcerdassekali.blogspot.com/search?q=soal-soal-persiapan-penilaian-akhir
2. Ciri Kebahasaan Cerpen
Cerpen mempunyai ciri-ciri kebahasaan ibarat diberikut.
1) Banyak memakai kalimat bermakna lampau, yang ditandai oleh fungsi-fungsi keterangan yang bermakna kelabupauan, ibarat ketika itu, beberapa tahun yang lalu, sudah terjadi.
2) Banyak memakai kata yang menyatakan urutan waktu (konjungsi kronologis). misal: semenjak ketika itu, setelah itu, mula-mula, kemudian.
3) Banyak memakai kata kerja yang menggambarkan suatu kejadian yang terjadi, ibarat menyuruh, memmembersihkankan, menawari, melompat, menghindar.
4) Banyak memakai kata kerja yang memberikan kalimat tak pribadi sebagai cara menceritakan tuturan seorang tokoh oleh pengarang. misal: menyampaikan bahwa, menceritakan perihal, mengungkapkan, menanyakan, menyatakan, menuturkan.
5) Banyak memakai kata kerja yang menyatakan sesuatu yang dipikirkan atau dirasakan oleh tokoh. misal: merasakan, menginginkan, mengarapkan, mendambakan, mengalami
6) Menggunakan banyak dialog. Hal ini ditunjukkan oleh tanda petik ganda (“….”) dan kata kerja yang memberikan tuturan langsung.
CONTOH:
a. Alam berkata, “Jangan membisu saja, segera temu orang itu!”
b. “Di mana keberadaan kawanmu sekarang?” Tanya Ani pada kawannya.
c. “Tidak. Sekali saya bilang, tidak!” teriak Lani.
7) Menggunakan kata-kata sifat (descriptive language) untuk menggabarkan tokoh, tempat, atau suasana.
CONTOH:
Segala sesuatu tampak berada dalam kendali sekaran.: Bahkan kamarnya kini sangat rapi dan membersihkan. Segalanya tampak sempurna berada di tempatnya sekarang, teratur rapi dan tertata dengan baik. Ia ialah juru masak terbaik yang pernah dilihatnya, hebat dalam membuat ragam makanan Timur dan Barat ‘yang sangat sedap’. Ayahnya sudah menjadi pencandu beratnya.
Rujukan
Kosasih, E. 2014. Jenis-Jenis Teks dalam Mata Pelajaran Bahasa Indoneisa SMA/MA/SMK. Bandung: Yrama Widya
Suherli, dkk. 2017. Buku Siswa Bahasa Indonesia Kelas XI Revisi Tahun 2017. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.
Suherli, dkk. Buku Guru Bahasa Indonesia Kelas XI Revisi Tahun 2017. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.
BAHAN LENGKAP PERSIAPAN PENILAIAN AKHIR SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 2018/2019 BAHASA INDONESIA KELAS X, XI, XII: KISI-KISI, SOAL, PEMBAHASAN, RINGKASAN MATERI
1. Kisi-Kisi Soal Kelas X Klik anakdidikcerdassekali.blogspot.com/search?q=soal-soal-persiapan-penilaian-akhir
2. Kisi-Kisi Soal Kelas XI Klik anakdidikcerdassekali.blogspot.com/search?q=soal-soal-persiapan-penilaian-akhir
3. Kisi-Kisi Soal Kelas XII Klik anakdidikcerdassekali.blogspot.com/search?q=soal-soal-persiapan-penilaian-akhir
4. Soal Kelas X Klik anakdidikcerdassekali.blogspot.com/search?q=soal-soal-persiapan-penilaian-akhir
5. Soal Kelas XI Klik anakdidikcerdassekali.blogspot.com/search?q=soal-soal-persiapan-penilaian-akhir
6. Soal Kelas XII Klik anakdidikcerdassekali.blogspot.com/search?q=soal-soal-persiapan-penilaian-akhir
7. Pembahasan/Ringkasan Materi Kelas X Klik anakdidikcerdassekali.blogspot.com/search?q=soal-soal-persiapan-penilaian-akhir
8. Pembahasan/Ringkasan Materi Kelas XI Klik anakdidikcerdassekali.blogspot.com/search?q=soal-soal-persiapan-penilaian-akhir
9. Pembahasan/Ringkasan Materi Kelas XII Klik anakdidikcerdassekali.blogspot.com/search?q=soal-soal-persiapan-penilaian-akhir
Tag :
PEMBELAJARAN
0 Komentar untuk "Ringkasan Bahan Persiapan Evaluasi Selesai Semester 1 Tahun Pelajaran 2018/2019 Bahasa Indonesia Kelas Xi Sma/Ma"